Tempat Corat-Coret Dikala Senggang

Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era Modernisasi

Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era Modernisasi

Derasnya arus modernisasi dewasa ini sedikit banyak membawa berbagai dampak kepada masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia. Budaya timur yang kental dengan nilai dan noma yang selama ini melekat erat dengan Indonesia seolah tergerus oleh arus westernisasi.

Generasi muda yang masih labil akan identitas menjadi korbannya. Informasi yang bebas tanpa filter dengan mudah diakses oleh generasi muda saat ini. Nilai nilai western yang tak sesuai dengan adat ketimuran dengan mudah berasimilasi ditengah masyarakat. Mulai dari fashion, music, makanan, minuman, teknologi sampai gaya hidup.

Generasi muda seolah merasa bangga dengan bergaya ala barat. Memakai celana diatas paha, belahan dada terbuka, nongkrong di franchise ala western dengan menikamati minuman dan makanan junk food sambil ber-selfie ria dengan handphone ber-logo buah apel-nya.

Dari ilustrasi diatas timbul pertanyaan, apakah ini manfaat dari modernisasi ? lalu apakah modernisasi harus menghilangkan budaya asli ?

Bila kita menelisik lebih dalam tentang arti modernisasi yang merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur (Wikipedia : Modernisasi, 2014).

Sudah jelas bahwa modernisasi dikembangkan untuk kemajuan yang rasional dalam segala bidang  agar mempermudah kehidupan manusia untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dan social secara menyeluruh dan merata. Dan modernisasi yang baik itu seharusnya didasarkan pula pada social planning agar tak keluar dari jalur modernisasi itu sendiri.

Kembali ke pertanyaan di atas. Apakah ilustrasi di paragraf kedua adalah manfaat dari modernisasi ? Sudah tentu kita bisa menjawab dengan lantang “Bukan”. Karena ilustrasi diatas tidak menggambarkan tampilan sebagai manusia modern yang berkemanusiaan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.

Ditekankan karena  pada dasarnya modernisasi bukan untuk merubah kebudayaan suatu bangsa. Namun modernisasi dikembangkan hanya untuk merubah behavior masyarkat. Ambil contoh, ketika modernisasi datang ke desa. Petani akan merubah behavior mereka dalam hal membajak sawah, dari membajak menggunakan kerbau berubah menjadi menggunakan traktor.

Dengan social planning yang tepat petani akan tetap mempertahankan nilai budaya nenek moyangnya seperti di Banten dengan seren taun-nya. Seren taun sendiri adalah pesta tahunan yang diadakan oleh masyarakat Banten sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas nikmat rizki yang telah diberikan.

Baca juga:  Menikah Bukan Pelarian dan Berpisah Bukan Alasan

Contoh diatas adalah ilustrasi dari modernisasi yang berjalan dengan baik. Dengan adanya modernisasi ke desa, hasil panen menjadi melimpah, petani bekerja lebih mudah dengan tetap memegang teguh kearifan local.

Lalu bagaimana cara untuk menanamkan social planning di tengah generasi muda untuk bersimbiosis mutualisme dengan modernisasi ?

Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era ModernisasiTentunya ada banyak jalan menuju Roma. Salah satunya adalah menggunakan produk asli Indonesia. Sebagai generasi muda Indonesia sudah sepatutnya kita bangga dengan embel made in Indonesian di baju, celana, tas, sepatu dan produk lainnya.

Dengan menggunakan produk asli Indonesia tersebut berarti kita baru saja menekan pengeluaran devisa. Dan itu berarti kita baru saja membatu Negara untuk menambah sumber cadangan kekayaannya untuk pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia kedepan.

Selain itu menggunakan produk dalam negeri juga akan membantu masyarakat itu sendiri. Yaitu dengan semakin banyaknya lapangan pekerjaan baru yang secara nyata dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dan bila rantai perputaran ini berjalan secara berkelanjutan dan  terus-menerus maka akan didapatkan hasil yang luar biasa.

Dengan persepsi bahwa dari hal di atas maka ekonomi rakyat akan lebih maju, dan dalam jangka panjangnya pemerintah dapat mengurangi beban subsidi kepada rakyat karena rakyat telah dapat hidup mandiri.

Dari sinilah dapat diambil suatu kebijakan politik yang berkaitan dengan penggunaan produk dalam negeri. Dan hanya sekedar informasi bahwa produk Indonesia saat ini tak kalah bagusnya dengan produk luar negeri. Malah banyak brand besar luar negeri yang melakukan produksinya di Indonesia.

Hal tersebut karena kembali lagi ke modernisasi yang telah mengglobal. Secara teknologi Indonesia saat ini telah berhasil menerapkan modernisasinya dengan baik. Hanya saja kita harus menempatkan modernisasi ini di jalur social plan yang tepat.

Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era Modernisasi

Cara kedua yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk menjawab tantangan masa depan di era modern ini adalah bangga dengan budaya tradisional Indonesia. Bangga disini bukan berarti hanya mengakui keberadaan budaya tersebut. Namun sudah selayaknya kita mencoba untuk mempertahankan budaya tersebut dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari. Seperti memakai batik di hari jumat, menghormati orang tua dan menyayangi yang muda, beramah tamah antar sesama, atau belajar tarian serta alat music daerah.

Baca juga:  Biodata KH. Noer Ali, Ulama dan Juga Pahlawan Asal Bekasi

Hal tersebut penting kita lakukan untuk membawa budaya Indonesia ke luar. Karena pada dasarnya budaya bangsa Indonesia yang beragam ini adalah keunggulan mutlak kita. Keunggulan seperti ini tidak dimiliki oleh setiap negara di dunia karena hanya Indonesia yang memiliki. Bayangkan, bila generasi muda serius untuk menggali potensi ini. Salah satu keuntungannya mungkin dari sisi dunia pariwisata. Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan wisatawan dunia karena keanekaragaman budayanya.

Para turis mancanegara tersebut kemungkinan besar dan bahkan dapat dikatakan pasti, akan membeli produk Indonesia asli yang dihasilkan oleh produsen-produsen lokal sebagai souvenir apabila mereka kembali ke negaranya kelak. Dari kegiatan ini kembali Negara akan mendapatkan masukan berupa devisa.

Bangga terhadap bangsa sendiri adalah kunci bagi generasi muda menjawab tantangan masa depan di era modernisasi. Percayalah bahwa sebenarnya bangsa lain iri terhadap keanekargaman suku, budaya dan sumber daya alam yang kita miliki. Tuhan telah berbaik hati menitipkan kekayaan bangsa ini kepada Indonesia.

Ditambah modernisasi di segala bidang sudah sepantasnya kita dapat mandiri mengolah atas sumber daya alam kita sendiri. Bukan membiarkan bangsa lain mengeksplorasi sumber daya alam untuk kemudian dijual kepada masyarakat Indonesia. Jadilah generasi muda yang cerdas dalam menghadapi era modern seperti saat ini, jangan sampai hal tersebut menjadi bumerang bagi kita semua.

Mari bersama kita bangun Indonesia minimal dengan dua aspek diatas yaitu bangga dengan produk dan budaya Indonesia. Saya yakin bila kita generasi muda mau mengaplikasikan secara nyata kedua hal tersebut dalam kehidupan sehari hari, Indonesia yang unggul di mata Internasional akan segera bangkit.

References :

Modernisasi. (2014). Retrieved February 23, 2014, from http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi

Share this:

2 responses to “Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era Modernisasi”

  1. Setuju ban, seandainya kita semua bangga dgn budaya Indonesia. Gak menutup kemungkinan ke depan bangsa ini akan menjadi bangsa yg besar.

    1. yups, bangsa yg menghargai budayanya memang terbukti bisa membuat negara tersebut berkembang. ambil contoh Cina yg menjadi negara maju berkat rakyatnya yg proud to their culture

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *