Tempat Corat-Coret Dikala Senggang

Padahal Tak Ada Bagusnya, Kenapa ada KaTa Good Dalam Kata Goodbye?

Sebagai orang yang tak suka perpisahan, saya merasa perlu mencari tahu kenapa kita menyebut kata good di dalam goodbye.

Dalam daftar ekspresi perpisahan berbahasa Inggris, kata goodbye tentu menjadi yang paling umum digunakan. Namun, kata ini bagaimanapun menimbulkan pertanyaan yang lain, “kenapa ada kata good dalam goodbye, padahal ia dipakai untuk “merayakan” perpisahan?” Maksud saya, kenapa sih perpisahan malah diidentikkan dengan keadaan yang good???

Sebagai orang yang paling nggak suka dengan perpisahan, saya cukup lega setelah mengetahui bahwa kata goodbye ini tidak lahir ujug-ujug. Artinya, sebuah perpisahan memang tidak lantas dianggap sebagai sesuatu yang good. Kata ini ternyata lahir dari bentuk perkembangan kata yang cukup panjang, yaitu dari sebuah kata bernama…

godbwye.

Dalam bahasa Inggris, sejarah kata di dalamnya memang beragam. Kata nice, misalnya—di tahu 1300-an, ia berarti silly. Tapi, tenang—kata goodbye tidak mengalami perubahan sedramatis itu.

Dikutip dari The Bernacle Choir, diketahui bahwa cikal bakal kata goodbye pertama kali muncul tahun 1573 dalam sebuah surat yang ditulis oleh orang Inggris bernama Gabriel Harvey. Kalimat lengkapnya berbunyi: “To requite your gallonde [gallon] of godbwyes, I regive you a pottle of howdyes.”

Bukan, Gabriel Harvey bukannya sedang typo. Ia menulis godbwye karena memang itu yang ia maksudkan. Kata godbwye sendiri merupakan sebuah bentuk pendek dari frasa “God be with ye” atau “God be with you”. Perjalanan kata ini bervariasi, setidaknya hingga tahun 1700-an. Bentuk perkembangan kata godbwye ini di antaranya:

Baca juga:  Sosok Dino Patti Djalal dan Gagasannya

1. God be with thee;

2. God be with you;

3. God be with yee; God bwy ye; God bwy;

4. God be with ye;

5. God b’wee; God b’wy; God b’w’you; God b’wi’you;

6. God buy ye; God buy you;

7. God buy;

8. God be w’you;

9. God-buy;

10. God by ye; God;

11. God bi wi’you;

12. God b’w’y’; atau

13. Godbuy 

Dari uraian di atas, bisa kita (hah, kita???) pahami bahwa kata bye merupakan bentuk perkembangan dari bwye yang sangat religius karena bermakna (God) be with you. Sementara itu, pengadaptasian kata God menjadi good konon dipengaruhi oleh bentuk-bentuk sapaan lainnya yang telah muncul lebih dulu, termasuk Good day dan Good night.

Hmm, tidakkah ini menarik? Ternyata, sejak zaman dahulu kala, kebiasaan menyingkat kata ini sudah merajalela. Gabriel Harvey ini—memang—sungguh kita banget!

Nggak percaya? Nyatanya, di zaman sekarang, abreviasi kthxbye sudah sering digunakan, di mana kata ini menyingkat  tiga kata lainnya sekaligus: Alright (atau okay), thank you, dan goodbye. Bukan tidak mungkin, 78 tahun lagi kthxbye bakal menjadi kata yang lazim digunakan dan resmi masuk kamus Oxford dan Cambridge.

Tapi, yah, pada akhirnya sekarang udah tahu, kan, kenapa ada kata good di dalam goodbye? Ternyata ini semua perkara mendoakan orang lain: semoga apa pun yang kamu lakukan, bakal selalu disertai berkat dari Tuhan.

Baca juga:  Generasi Muda Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan di Era Modernisasi

Jadi, goodbye for now!

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *