Mendambakan Jakarta yang aman dan nyaman – Kota Jakarta awalnya hanyalah sebuah kota Pelabuhan kecil pada abad 16, namun semuanya berubah ketika Cornelis de Houtman pada saat itu menjejakan kakinya untuk pertama kali di pelabuhan Sunda Kelapa. Cornelis merubah wajah sunda kelapa yang kecil pada saat itu menjadi pusat perdagangan dunia. Hampir semua barang yang diperlukan dunia lengkap tersedia di Sunda Kelapa dan mulai saat itu Jakarta menjadi bagian system kota kota dunia.
5 Abad telah berlalu peninggalan colonial tersebut telah membentuk Jakarta sebagai kota besar dan pusat perekonomian Indonesia. Hampir 80% lebih kegiatan ekonomi dunia yang ada di Indonesia berpusat di Jakarta. Mulai dari sektor perbankan, perdagangan, keuangan dan lain sebagainya berlokasi di Jakarta. Dan Jakarta juga menjadi tempat perputaran uang terbesar di Indonesia dengan lebih dari 60% dari total perputaran uang Indonesia. Selain itu letaknya yang strategis sebagai lalu lintas barang – jasa dunia dan factor historisnya sebagai Bandar Internasional pada masa lampau mengakibatkan banyak masyarakat daerah berbondong bondong datang ke Jakarta untuk mencoba mencari “emas” di kota ini.
Efek lain dari perkembangan Jakarta yang sangat pesat tersebut adalah munculnya fenomena ”konurbasi” yaitu bergabungnya beberapa kota penyangga metrolplitan menjadi satu atau sering juga disebut sebagai megalopolis. Contohnya adalah Jakarta dengan wilayah wilayah penyangganya, seperti antara Jakarta dengan Tangerang, Depok, Bekasi dan Bogor. Munculnya fenomena konurbasi tersebut memberikan efek positif dan negatif bagi wilayah yang masuk kedalam konurbasi, yaitu dari sisi positifnya memberikan keuntungan ekonomi yang sangat besar dalam konteks pengembangan wilayah, dan dari sisi negatifnya adalah munculnya berbagai macam persoalan seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kawasan kumuh, kemacetan, degradasi lingkungan dan lain sebagainya.
Dan sayangnya sebagai sebuah Provinsi dengan dana APBD mencapai lebih dari 18 Trilyun Rupiah per tahun, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini belum mampu melaksanakan manajemen kependudukan yang solutif. Manajemen kependudukan selayaknya menjadi fondasi dasar dalam melaksanakan manajemen kota. Akan tetapi perlu diperhatikan pula, manajemen kependudukan yang dilakukan seharusnya dilaksanakan secara sederhana, integratif dan humanis. Sederhana berarti tidak berbelit dan mudah secara prosedural. Integratif dalam artian menjadi landasan bagi dinas-dinas dalam memberikan pelayanan. Humanis berati Pemerintah DKI Jakarta tetap harus mengedepankan aspek aspek sosial dalam hal mengabdi kemasyarkat terutama dalam hal pelayanan publik. Seringkali sistem kependudukan yang disusun belum menjadi dasar dalam melakukan pelayanan dasar, seperti kesehatan, pendidikan, pajak, pilkada, raskin, BLT dan lain sebagainya.
Selain itu masalah yang sering timbul pada kota yang dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 10 juta jiwa ini adalah masih lambannya Pemprov DKI Jakarta dalam hal penyediaan infrastruktur kota yang tidak selalu sejalan dengan laju pertumbuhan kota yang pesat. Seperti ketidakmampuan Pemprov DKI Jakarta dalam hal memberikan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman sehingga banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan pribadi. Alhasil tindakan tersebut menimbulkan persoalan klasik kota Jakarta yaitu kemacetan.
Namun sebenarnya Pemprov DKI Jakarta tidak hanya berdiam diri dalam menangani permasalahan diatas. Saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya keras untuk mewujudkan Jakarta sebagai satu kota metropolitan berkelas dunia dengan membangun berbagai proyek. Salah satunya adalah Proyek Inisiatif Jakarta 21 atau yang biasa disebut The Jakarta Initiative yang melibatkan Pemerintah Jerman di dalamnya. Dengan Proyek yang bertemakan “Menuju kota metropolitan yang berkelanjutan dan berorientasi transit” tersebut Pemprov DKI Jakarta yakin bahwa Jakarta dengan segala potensinya akan mampu dan berhasil mewujudkan mimpinya sebagai salah satu kota metropolitan di dunia. Dan kita sebagai masyarakat yang tinggal di Jakarta maupun masyarakat yang mencari nafkah di Jakarta sudah selayaknya mendukung semua proyek Pemprov DKI Jakarta. Agar permasalahan permasalahan kota Jakarta cepat terurai dan teratasi. Karena apabila permasalahan tersebut tidak teratasi maka di masa depan kota Jakarta tidak akan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan kota-kota lain di dunia, seperti Tokyo, New York, Singapura dan lain-lain.
Terakhir, berhubung Jakarta sedang melakukan Pilkada 2012 saat ini. Penulis dan tentunya seluruh masyarakat megalopilis Jakarta berharap. Semoga gubernur Jakarta yang terpilih nantinya adalah sosok yang benar benar mampu mewujudkan dan melanjutkan mimpi kota Jakarta, yaitu menjadikan kota Jakarta sebagai kota Metropolitan yang humanis, aman dan nyaman sebagai tempat mencari nafkah dan tempat tinggal. Dan untuk para calon pemimpin Jakarta yang ingin tahu tentang isu isu politik nasional maupun regional untuk menentukan strategi kampanyenya dapat memanfaatkan layanan dari PolticaWeb. Pada web PoliticaWave tersebut diberikan info tentang grafik grafik visual yang menampilkan segala Info tentang berbagai isu yang dibahas di media sosial, seperti Facebook, Twitter, blog di Detik, Kompas, Kaskus dan puluhan situs blog lainnya. Dan ingat, strategi yang diterapkan jangan sampai merusak putihnya demokrasi demi mewujudkan Jakarta yang aman dan nyaman.
“Postingan ini untuk mengikuti Kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh PoliticaWave.Com dan Tempo.co“
Leave a Reply