Lovely Toraja December – Bumi Lakipadada atau yang lebih popular dengan sebutan Toraja adalah sebuah daerah dengan ke khas-an budaya yang masih sangat kental terasa. Terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan atau sekitar 329 kilometer dari utara kota Makasar.
Disini para wisatawan dapat menikmati panorama yang indah nan eksotis dari maha karya Sang Pencipta berupa pegunungan, sungai, rawa rawa serta hutan yang masih alami belum terjajah. Maka tak heran bila Toraja masuk destinasi wisata alam terfavorit bagi wisatawan lokal bahkan mancanegara.
Selain terkenal akan wisata alamnya, Toraja juga masih memiliki beberapa destinsi wisata yang menarik dan layak dikunjungi. Seperti wisata budaya, wisata situs kuno, wisata kuliner dan wisata belanja cinderamata khas Toraja.
Wisata Budaya
Toraja sangat terkenal akan keunikan serta kekayaan budayanya. Hal ini dapat dilihat dengan mudah dari masyarakatnya yang memiliki banyak tradisi dalam kehidupan sehari hari, seperti upacara pemakaman, proses pemakaman masyarakatnya yang lain dari yang lain sampai bentuk bangunan tempat tinggal suku Toraja yang unik dan menarik.
Ya, bentuk bangunan rumah rumah penduduk suku asli Toraja tersebut memang terlihat sangat unik. Bentuknya menyerupai tanduk kerbau. Lancip dikedua sisinya, berbentuk panggung serta dipenuhi ukiran ukiran khas suku Toraja membuat rumah asli suku Toraja tersebut terlihat unik serta menarik. Masyarakat asli suku Toraja sendiri menyebut rumah yang sekilas terlihat seperti perahu tersebut dengan sebutan Tongkonan yang berarti “duduk”.
Pemberian nama tersebut bukan tanpa makna. Rumah Tongkonan atau “Rumah Duduk” dalam bahasa Indonesia memiliki makna sebagai tempat “duduk” untuk bermusyawarah antar warga masyarakat suku Toraja. Itu artinya masyarakat Toraja telah mengenal system demokrasi dari beratus ratus tahun yang lalu. Jauh sebelum bangsa barat mengenalkan system demokrasi ke dunia internasional.
Selain rumah Tongkonan yang unik, Toraja juga masih menyimpan banyak wisata budaya lainnya. Salah satunya adalah upacara pemakaman. Di Toraja, upacara pemakaman adalah sesuatu hal yang mewah. Status kekayaan dan kekuasaan masyarakat Toraja dapat dilihat dari upacara pemakaman yang dilangsungkan oleh keluarga bersangkutan.
Satu hal yang tak boleh terlewatkan dalam upacara pemakaman suku Toraja, yakni penyembelihan kerbau. Semakin kaya dan berkuasa orang yang meninggal maka kerbau yang disembelih dalam upacara pemakaman akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan masyarakat Toraja mempercayai bahwa para arwah memerlukan kerbau sebagai kendaraan menuju Puya (dunia arwah atau akhirat) dan semakin banyak kerbau yang disembelih maka akan semakin cepat arwah tersebut mencapai tempat peristirahatan.
Hal lain yang unik dalam budaya Toraja yakni tempat pemakamannya. Di Toraja kita tidak akan menemukan gundukan tanah atau kuburan yang terdapat di tanah seperti tempat pemakaman pada umumnya. Suku Toraja mempunyai tradisi menempatkan jenazah para terdahulunya di dalam goa, makam batu berukir atau digantung di tebing. Mereka mepercayai semakin tinggi jenazah ditempatkan maka semakin cepat pula sang arwah mencapai Puya.
Oleh karena itu, hanya para bangsawan Toraja-lah yang di makamkan pada tempat tempat tinggi tersebut yang biasanya dikuburkan dalam makam batu berukir yang sangat mahal dan memerlukan waktu berbulan bulan dalam tahap pembuatannya. Hingga kini, sebagian masyarakat Toraja masih melestarikan budaya upacara pemakaman tersebut. Karena mereka mempercayai bahwa semua ritual tersebut akan membawa berkat dan kesejahteraan bila dijalankan dan akan membawa malapetaka bila diabaikan.
Wisata Alam
Toraja dianugerahi oleh Sang Pencipta alam tropis yang indah di pandang. Diberkahi dengan tanah yang hijau dan subur serta udara yang sejuk. Tak heran bila pohon kopi hidup subur di sini. Berkat banyaknya kebun kopi yang terdapat di Toraja, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang berencana untuk mengembangkan sector wisata kebun kopi di Toraja.
Untuk itu, beliau memerintahkan kepada pemerintah kabupaten untuk menyiapkan satu lokasi wisata kebun kopi yang dikelola dengan baik untuk memperlihatkan kepada wisatawan cara menanam, memelihara, memetik, mengolah hingga menikmati kesegaran kopi Toraja sambil menikmati keindahan alam (torajacybernews.com, 2011).
Bagi wisatawan yang menyukai olahraga memancing jangan lupa sempatkan diri untuk menikmati sensasi tarikan ikan di objek wisata memancing Barereng, lembang Limbong Sangpolo, kecamatan Kurra. Di lokasi pemancingan tersebut, pengunjung dapat sekaligus menikmati terpaan air terjun setinggi kurang lebih 20 meter dengan pemandangan hijau pepohonan.
Untuk mengakses lokasi ini pun terbilang mudah. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sudah membuka akses jalan baru dari jalan poros Kurra-Awan menuju ke lokasi objek yang berjarak sekitar 9 kilometer. Akses jalan yang dibangun tersebut sudah layak dan dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat dengan lancar sehingga memudahkan perjalanan para wisatawan ke lokasi.
Masih di Toraja, disini juga terdapat permandian air panas yang bersumber langsung dari magma Bukit Kaero. Yaitu obyek wisata pemandian air panas Makula, letaknya tidak jauh dari kota Rantepao hanya sekitar 28 km atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Disini para wisatawan dapat merasakan sensasi berendam di air hangat dengan suhu yang paling tinggi mencapai 43,6 derajat celcius. Selain tempat pemandian air panas, obyek wisata Makula juga menyediakan resort menginap bagi wisatawan yang masih ingin menikmati keindahan serta kesejukan Makula.
Selain ketiga obyek wisata yang disebutkan di atas, Toraja masih memiliki tempat tempat wisata alam lainnya yang sangat menarik dan layak dikunjungi. Tak akan cukup waktu berwisata di Toraja bila hanya sehari. Karena pastinya obyek wisata lainnya yang terdapat di Toraja masih menanti anda kunjungi.
Wisata Situs Kuno (Sejarah)
Ada yang unik dari obyek wisata yang satu ini, namanya obyek wisata Lemo. Saat pertama menginjakan kaki disini, para wisatawan serasa terbawa ke beribu ribu tahun yang lalu. Saat manusia masih mengenal paham Animisme (kepercayaan terhadap benda hidup ataupun benda mati) dan pemujaan terhadap leluhur.
Ya, obyek wisata Limo memang menawarkan pengalaman wisata sejarah. Disini wisatawan diajak mengenal kehidupan dari leluhur nenek moyang suku Toraja yang mempercayai paham Animisme dan pemujaan leluhur. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya Liang (kuburan batu) serta Tau – Tau (patung) yang terdapat di sela sela tebing Lemo.
Liang yang terdapat diatas tebing serta Tau – Tau yang terdapat dekat Liang tersebut menunjukan bahwa suku Toraja terdahulu memegang paham Animisme. Animisme sendiri adalah paham yang menganggap bahwa setiap benda yang terdapat di bumi (baik itu benda mati ataupun makhluk hidup) mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar arwah arwah tersebut tidak mengganggu manusia yang masih hidup dan dapat membantu manusia dari roh jahat yang menggangu kehidupan.
Sungguh menarik bukan? Selain dapat menimati pemandangan yang indah khas Lemo. Disini wisatawan juga dapat belajar sejarah dari kehidupan masa lampau suku Toraja. Menerawang kembali ke zaman beribu ribu tahun yang lalu, menapak tilas jejak leluhur suku Toraja sambil menikmati kopi khas Toraja yang sudah terkenal luas sampai dunia Internasional. Hmm.. maknyus pastinya.
Wisata Kuliner
Tak lengkap bila rasanya melancong kesuatu tempat tidak mencicipi kuliner khas dari daerah tersebut. Bila berkunjung ke Toraja, maka sempatkanlah untuk mencicipi nikmatnya Kapurung. Kuliner khas Toraja yang satu ini selain nikmat juga kaya akan gizi. Kenapa kaya akan gizi ? karena Kapurung mengandung berbagai macam sayuran, seperti bayam, kacang panjang, kangkung, ontong (jantung) pisang, daun labu merah yang masih muda, dan juga irisan jagung muda.
Selain gizi yang berasal dari nabati, Kapurung juga kaya akan gizi hewani. Hal ini dikarenakan didalam campuran Kapurung terdapat ikan bandeng yang diamasak dengan bumbu kuning serta ikan teri yang digoreng renyah. Untuk karbohidratnya, kapurung mempunyai sagu yang dibentuk bulat seperti bakso. Sepintas sagu tersebut memang terlihat seperti gumpalan lem kertas. Namun jangan melihat dari luarnya saja, coba rasakan sensasi kenyal sagu kapurung yang dibalur kuah gurih serta lezatnya ikan. Dijamin anda akan lahap menghabiskannya dan mencicipinya lagi, lagi dan lagi.
Cinderamata Khas Toraja
Setelah menikmati keindahan panorama obyek wisata budaya dan alam serta belajar sejarah kehidupan zaman purba dan menikmati Kapurung kuliner khas Toraja. Tak lengkap rasanya bila kembali ke rumah tanpa membawa buah tangan atau cinderamata khas Bumi Lakipadada. Untuk membeli aneka macam cinderamata khas Toraja wisatawan dapat menuju pusat Kota Rantepao.
Disana terdapat banyak toko yang menawarkan beragam cinderamata seperti kain tenun, patung, golok, ukiran, serta miniature rumah tongkonan dari yang kecil sampai yang besar. Ada juga makanan khas Toraja yang dapat dibawa pulang dan jadikan oleh-oleh untuk sanak saudara, sahabat serta orang orang tercinta lainnya seperti Depa Tori.
Depa Tori sendiri adalah makanan khas Toraja yang terbuat dari beras ketan dan dilumuri dengan gula merah diseluruh permukaannya. Bentuknya kecil, garing dan manis. Untuk harga, semua cinderamata yang ditawarkan di pusat Kota Rantepao ini dijamin murah dan menjangkau dompet pengunjungnya.
Jadi tunggu apa lagi, mari berkunjung ke Toraja karena pada bulan desember ini Pemerintah Kabupaten Toraja akan mengadakan event pariwisata tahunan yang bertajuk “Lovely Toraja December 2012”.
Di event tahunan ini akan diadakan berbagai macam acara yang menampilkan potensi kesenian dan budaya Toraja dalam berbagai bentuk atraksi seni budaya. Acara Lovely Toraja tahun ini sendiri akan mencapai puncaknya pada tanggal 27 Desember nanti.
Dan berikut adalah jadwal kegiatan/acara TORAJA LOVELY DECEMBER 2012 di Kabupaten Tana Toraja yang dikutip langdung dari dikutip dari Dinas Pariwisata Pemkab. Tana Toraja :
- 1 – 2 Desember 2012 : Jelajah Sepeda Wisata (JSW) di Tana Toraja
- 5 Desember 2012 : Rakit Tradisional
Lokasi: Sungai Sa’dan sepanjang Bungin sampai Pantan, Makale – Tana Toraja - 7 Desember 2012 : Jalan Santai
Lokasi: kota Makale – Tana Toraja - 10 Desember 2012: Trekking
Lokasi: Jalur Trekking Burake (Makale) – Sangalla’ – Makale Utara - 15 Desember 2012 : Lomba Memancing
Lokasi: Barereng, Kurra – Tana Toraja - 17 Desember 2012 : Panjat Tebing
Lokasi: Tana Toraja - 18 Desember 2012: Lomba Tangkap Ikan
Lokasi: Makale – Tana Toraja - 20 – 25 Desember 2012 : Lomba Hias Pohon Natal
Lokasi: Jalan Poros Tana Toraja (Salubarani s/d Rantelemo) - 20 – 31 Desember 2012: Pameran Kuliner & Kerajinan Daerah
Lokasi: Makale – Tana Toraja - 26 – 27 Desember 2012: Lomba/Pameran Foto Pesona Wisata
Lokasi: Makale – Tana Toraja - 26 – 29 Desember: Saluputti Mamali’
Lokasi: Ulusalu – Tana Toraja - 26 Desember 2012: Natal Oikumene Tana Toraja (Acara Puncak Lovely December)
Lokasi: Makale – Tana Toraja - 28 Desember 2012: Reuni Alumni SMA Katolik Makale
Lokasi: SMU Katolik Makale - 29 Desember 2012: Malam Apresiasi Budaya Toraja
Lokasi: Lapangan Basket Makale - 31 Desember 2012: Pesta Kembang Api Tutup Tahun 2012 & Tahun Baru 2013
Lokasi: Area kolam Makale & Gunung Burake
PS: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah, sesuai situasi dan kondisi
Bagaimana? Tertarik mengunjungi Bumi Lakipadada akhir tahun ini? Ayo isi liburan natal dan tahun baru di Toraja 😀
Leave a Reply